Apa itu DBD?
DBD atau Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini lebih sering menyerang anak-anak dan remaja, tetapi dapat juga terjadi pada orang dewasa. Gejala umum dari DBD adalah demam tinggi, sakit kepala, nyeri sendi, mual, muntah, dan ruam kulit.
Apakah Ibu Hamil Boleh Menjenguk Orang Sakit DBD?
Menjenguk orang sakit DBD dapat menjadi hal yang riskan, terlebih lagi bagi ibu hamil. Hal ini dikarenakan virus dengue dapat menular melalui gigitan nyamuk. Oleh karena itu, ibu hamil dianjurkan untuk membatasi kunjungan ke rumah sakit atau tempat-tempat lain yang mungkin terinfeksi virus dengue.
Bagaimana Ibu Hamil Bisa Tetap Menjenguk Orang Sakit DBD?
Jika memang diperlukan untuk menjenguk orang sakit DBD, ibu hamil sebaiknya mengikuti beberapa langkah pencegahan berikut ini: 1. Kenakan pakaian yang menutupi kulit dan hindari pakaian dengan warna terang. 2. Gunakan lotion anti-nyamuk setidaknya 20-30 menit sebelum pergi ke rumah sakit atau tempat lain yang berisiko tertular virus dengue. 3. Hindari berkumpul di ruangan yang banyak nyamuk. 4. Jangan sentuh orang yang sakit DBD atau barang-barang yang digunakan oleh mereka. 5. Jangan membawa makanan atau minuman ke ruangan pasien DBD. 6. Setelah selesai menjenguk, segera mandi dan ganti pakaian.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Ibu Hamil Terkena DBD?
Jika ibu hamil terkena DBD, maka sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. DBD pada ibu hamil dapat menyebabkan komplikasi seperti pendarahan, anemia, dan kelahiran prematur. Oleh karena itu, pengobatan yang tepat sangat penting untuk mencegah risiko komplikasi tersebut.
Kesimpulan
Meskipun ibu hamil sebaiknya membatasi kunjungan ke rumah sakit atau tempat-tempat lain yang berisiko tertular virus dengue, namun jika memang diperlukan untuk menjenguk orang sakit DBD, ibu hamil dapat mengikuti langkah-langkah pencegahan yang telah dijelaskan di atas. Jika ibu hamil terkena DBD, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.