Alasan Medis
Mungkin banyak dari kita yang tidak tahu bahwa ibu hamil sebaiknya tidak naik pesawat terbang, terutama pada trimester ketiga kehamilan. Hal ini dikarenakan adanya beberapa alasan medis yang menjelaskan mengapa ibu hamil tidak boleh naik pesawat terbang.
Pertama, tekanan di dalam kabin pesawat yang rendah dapat membuat ibu hamil mengalami kesulitan bernapas. Selain itu, udara di dalam pesawat juga cenderung lebih kering dari biasanya, sehingga dapat menyebabkan dehidrasi pada ibu hamil.
Bahaya Pada Janin
Selain alasan medis, ada juga bahaya yang dapat terjadi pada janin jika ibu hamil naik pesawat terbang. Hal ini disebabkan oleh adanya radiasi di dalam pesawat yang dapat mempengaruhi kesehatan janin. Meskipun radiasi yang diterima tidak begitu besar, namun risiko yang terjadi pada janin tetap ada.
Selain itu, perubahan tekanan dan ketinggian di dalam pesawat juga dapat mempengaruhi kesehatan janin. Hal ini dapat menyebabkan masalah pada janin seperti bayi lahir prematur, kelainan bawaan, atau bahkan keguguran.
Alternatif Transportasi
Jika ibu hamil memang harus bepergian jauh, maka sebaiknya memilih alternatif transportasi yang lebih aman seperti kereta api atau mobil pribadi. Transportasi seperti ini tidak menimbulkan risiko bagi ibu hamil dan janin, sehingga dapat meminimalisir adanya masalah kesehatan pada keduanya.
Selain itu, sebaiknya ibu hamil juga memperhatikan posisi duduk yang nyaman dan tidak terlalu sempit. Hindari juga posisi duduk yang terlalu lama untuk menghindari nyeri pada bagian pinggang atau punggung.
Kesimpulan
Secara umum, ibu hamil sebaiknya menghindari naik pesawat terbang terutama pada trimester ketiga kehamilan. Hal ini dikarenakan adanya alasan medis dan bahaya pada janin yang dapat terjadi akibat radiasi dan perubahan tekanan di dalam pesawat. Sebaiknya memilih alternatif transportasi yang lebih aman seperti kereta api atau mobil pribadi untuk menghindari risiko kesehatan pada ibu hamil dan janin.
